Sabtu, 09 Januari 2016

Desain dan Struktur Organisasi

Tugas 3 Kelompok (softskill)

I. Rangkuman-rangkuman Desain dan Struktur Organisasi

A. Dimensi Struktur Organisasi
Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
1.Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
2.Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
3.Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

B. Departementalisasi
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa-numeral
9. Proyek atau matriks

Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi Divisional :Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).

Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis ,adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.

C. Model-Model Desain Organisasi
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
1. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.

2. Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.

D.Impikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.

E. Daftar Pustaka

PERGAULAN REMAJA YANG BAIK

Tugas Penulisan (softskill)
PERGAULAN REMAJA YANG BAIK

Assalamualaikum. Saya ingin memberikan pendapat dan pengalaman dengan apa yang saya lihat dan alami seputar pergaulan dikalangan remaja saat ini. Saya awali dengan perilaku remaja yang dinilai sangat bebas dalam bergaul apalagi didaerah kota-kota megapolitan. Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang tidak sehat di lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja ataupun anak-anak yang baru masuk masa pubertas.Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan yang baik yang sehat sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan kurang baik atau kurang sehat.
Dalam hal ini Peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik , di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter siswa.Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang,karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak berinterkasi sosial dengan lingkungan umum. 

Remaja yang merasa bahagia akan bergaul dengan baik juga,adanya wujud perhatian dan kasih sayang sangatlah penting karena kurangnya perhatian dan kasih sayang maka remaja akan bisa terjerumus dalam pergaulan tidak sehat,perhatian dan kasih sayang itu tentunya berasal dari orang tua dahulu ataupun keluarga dekat dan selanjutnya berasal dari teman-teman sepermainannya.
Remaja yang terjerumus dalam pergaulan freesexs, narkoba, minum minuman keras biasanya karena tidak memperoleh kasih sayang dan perhatian terutama dari keluarga dan kebetulan remaja tersebut mendapatkannya di suatu komunitas tertentu dipergaulan yang kurang baik tetapi dia bisa diterima di komunitas tersebut apa adanya karena biasanya aturannya longgar apa aja diperbolehkan sehingga dia merasa nyaman dikomunitas tersebut.
Remaja itu akan menjauhi pergaulan bebas apabila dia sudah merasa bahagia dengan semua perhatian dan kasih sayang yang dia terima dari orang-orang terdekat,sehingga dia tidak punya waktu lagi untuk mencari kenyamanan dtempat lain dengan cara-cara yang secara tidak langsung akan membuat dia salah jalan hidup.

Karena Apabila remaja-remaja telah masuk ke lingkungan yang salah biasanya bila ditarik ke lingkungan keluarga akan susah karena mereka masih sangat merasa nyaman dengan hal-hal yang baru mereka rasakan. Jadi sebelum terlibat lebih dalam harus diantisipasi dengan pemberian cinta kasih sayang dan perhatian yang cukup sehingga dia tidak mencari diluar dengan cara cara kurang baik. Lingkungan juga memberikan kontribusi yang signifikan atau sangat berpengaruh, oleh karena itu butuh peran orang tua dan sekolah dalam hal pengawasan. Karena yang namanya remaja masih labil suasana hati yang mudah berubah ubah sehingga butuh didampingi dan diawasi karena mereka masih mencari jati diri mereka.Dalam perjalanan mencari jati diri inilah hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan bebas sangatlah rawan.

Cara yang paling mudah untuk mengetahui keadaan pergaulan remaja ialah dengan cara mengenal teman temannya, siapa sih temannya dan latar belakangnya bagaimana, rumahnya dimana dan tempat berkumpulnya dimana. Ini bisa diketahui apabila ada pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak misalnya anak bila akan bepergian akan pamit dan memberitahukan akan kemana dan pulang jam berapa, apabila ada komunikasi yang baik maka akan terdeteksi anaknya dimana. Ada juga anak yang berbohong untuk menutupi kepentingan apabila dia jujur tidak mendapat ijin dari orang tua. Tetapi pengawasan juga jangan terlalu ketat supaya anak belajar diberi kepercayaan sehingga dia belajar diberi tanggung jawab dari keputusan atau kesepakatan yang telah diambil. Biarkan anak remaja bisa bergaul secara normal dengan teman temannya, orang tua cukup mengawasi dari jauh saja dan apabila terjadi penyimpangan barulah orang tua menegur anak-anak tersebut.Bila penyimpangannya masih kecil mulai lah menegur dengan halus agar remaja pun merasa dihargai.

Tidak semua remaja seberuntung remaja lainnya karena tumbuh dalam keluarga yang kurang perhatian karena jumlah anaknya terlalu banyak, orang tuanya broken home, faktor ekonomi, kedua orang tuannya sibuk bekerja bisa mencukupi materi tetapi kurang bisa memberi perhatian. Untuk remaja ini bisa mendapatkan perhatian dari orang lain asal selektif misalnya di kegiatan kegiatan yang positif selain untuk sarana bergaul juga bahkan bisa ke arah prestasi. Intinya meskipun tidak mendapat cukup perhatian dari lingkungan keluarga tetapi tetap berusaha untuk mencari pergaulan di kegiatan yang positif  bisa juga di kegiatan keagamaan. Demikian menurut saya dan juga dengan mengambil sebagian dari Internet tentang pergaulan remaja masa kini. Maaf bila ada salah kata. Waalaikumsalam.