Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu system informasi yang berisi dari pengetahuan para pakar dalam mengambil suatu keputusan untuk memecahkan problem yang kompleks. Dalam mengambil keputusan, para pakar sudah ahli dalam bidangnya masing-masing. Sistem pakar merupakan cabang dari AI (Artificial Intelligent), maka dari itu para pakar tidak lepas dari teknologi computer untuk menyelesaikan masalahnya.
Ciri-Ciri Sistem Pakar
- Memiliki informasi yang tepat.
- Memilik kemampuan beradapatsi dalam belajar.
- Dapat digunakan pada computer jenis apa saja.
- Mudah diubah-ubah/dimodifiaksi.
Tujuan Sistem Pakar
Tujuan dari system pakar adalah membantu pengetahuan manusia ke dalam bentuk system agar para pemakai yang kurang ahli dapat menikmati system yang ditransfer oleh para pakar.
Komponen Sistem Pakar
Dalam system pakar terdapat 4 komponen menuruh Hut et al (1987) yaitu:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Database)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer. Teknik ini juga membuat para pemakai tidak bosan saat menggunakan fasilitas tersebut.
Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk dalam system pakar, yaitu:
- Tergabung. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung dari gabungan didalam suatu algoritma dan algoritma subrutin lain.
- Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri-sendiri tidak tergantung dengan software yang lainnya.
- Menghubungkan ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan sistem pakar yang bisa menghubungkan ke suatu paket program tertentu.
- Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang dapat dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data bisnis.
Penerapan System Pakar di Berbagai Bidang
A. Penerapan system pakar di bidang pendidikan
- Penelitian tentang penggunaan system pakar dalam bidang pendidikan dilakukan oleh prof. Gordon S. Novack Jr. pada Universitas of Texas, Austin, tahun 1990. Aplikasi system pakar ini diberi nama ISAAC yang memiliki parser yang mampu membaca kalimat (dalam bahasa Inggris) dalam kecepatan 5000 kata/menit dan mampu menyelesaikan soal-soal Fisika Mekanik (Statika) dalam waktu kurang dari 5 menit. Aplikasi ini dikerjakan oleh 1 tim terdiri dari 60 0rang dan membutuhkan waktu 1 tahun. (E.S. Handbook, 1992).
- Aplikasi lain yang terkait dengan hal diatas adalah system pakar mengenai penjelasan soal-soal fisika serta pemhaman teori lebih mendalam dengan menggunakan metoda pendekatan komputasi.(Ohlsson, 1992).
Latar belakang dari dilakukannya studi ini adalah karena fisika merupakan disiplin ilmu yang sangat mendasar dari sains dan teknologi. Oleh sebab itu, para pakar meneliti agar para siswa/mahasiswa dapat dengan mengerti dalam belajar fisika.
B. Penerapan system pakar di bidang bisnis
- System pakar mengenai konsultasi program bantuan kredit bank
System ini membantu pada konsultasi tentang program kredit bantuan pada institusi public dan cara membuat buku tabungan untuk para nasabah bank tersebut.
- System pakar mengenai strategi perencanaan
System ini berbasis system penunjang keputusan (Dicision Support system) untuk strategi perencanaan produk yang dikembangkan dari integrasi system konvensional dan prototip system pakar.
C. Penerapan system pakar di bidang pertanian
Salah satu implementasi sistem pakar pada bidang pertanian yaitu untuk mengidentifikasi penyakit tanaman. Banyak sekali ragam hama dan penyakit tanaman dan beragam pula akibat yang dihasilkannya. Ciri-ciri tanaman yang terkena penyakit satu dengan penyakit yang lainnya sangat mirip sehingga membingungkan orang awam atau pemula yang baru kenal untuk dapat mengidentifikasinya. Sebaliknya ada juga tanaman yang terkena penyakit dengan ciri-ciri yang berbeda namun tetap saja membingungkan dalam mengingat nama dan penanggulangan penyakit tersebut.
Sistem pakar sangat berguna untuk membantu petani dalam mengingat jenis-jenis penyakit dan hama tanaman juga untuk mengenali ciri-ciri yang berguna untuk menanggulangi masalah penyakit tanaman dan dapat meminimalkan kesalahan petani dalam mengatasi masalah ini.
Sistem pakar ini dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada petani mengenai macam-macam penyakit yang berhasil di identifikasi oleh sistem dan dapat mengetahui tanaman apa saja yang biasa diserang oleh penyakit tersebut, dengan adanya pengetahuan ini maka ketika para petani sadar tanamannya terkena hama atau penyakit, maka petani dapat dengan mudah untuk mengatasi hama dan penyakit tersebut.
D. Penerapan system pakar di bidang psikologi
Impelementasi system banyak digunakan dalam bidang psikilogi, salah satunya yaitu aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar. Aplikasi ini lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.
Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena harus sesuai dengan keahliannya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini bisa terus digunakan.
E. Penerapan system pakar di bidang kedokteran
Bidang kedokteran sangat erat hubungannya dengan kesehatan. Penerapan sistem pakar pada bidang ini akan sangat membantu dalam kelangsungan hidup sesorang. Beberapa alat kedokteran saat ini sudah memanfaatkna sistem pakar.
Salah satu contohnya antara lain X-ray, alat ini bekerja untuk mengetahui jika seseorang ada masalah pada tulangnya. Alat ini bekerja melalui sinar x-ray yang dapat menembus tubuh manusia.
F. Penerapan system pakar di bidang eksplorasi alam
Contoh penerapannya yaitu sistem pakar yang diterapkan pada alat pendeteksi kandungan minyak bumi. Alat ini menghasilkan keputusan dari data-data yang ada, dan mengambil keputusan ada atau tidaknya hingga berapa jumlah kandungan yang terkandung. Rule base yang deprogram dibuat oleh para ahli dibidangnya.
Aplikasi pengambilan keputusan berupa resiko-resiko yang dapat terjadi bila melakukan penambangan. Sistem pakar memperhitungkan berapa peluang keberhasilan yang bisa dicapai. Keputusan ini harus sangat akurat dan meliputi seluruh aspek hingga keselamatan warga sekitar harus aman terkendali. Jangan sampai timbul kesalahan yang disebabkan oleh salah dalam pengambilan keputusan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
G. Penerapan system pakar di bidang kecerdasan buatan
Pada bidang robotika penerapan sistem pakar sangat jelas. Sebagaimana yang kita ketahui selama ini, robot merupaka suatu benda yang dapat bekerja secara otomatis. Baik bekerja berdasarkan program yang sudah diinputkan atau menerima input dalam bentuk sensor (gerak, cahaya, suhu, dll). Karya anak bangsa adalah robot penjinak bom yang digunakan oleh gegana. Tetapi robot ini bekerja berdasarkan input dari remote control. Bentuk lain adalah mesin-mesin pada pabrik. Pada barang elektronik seperti mesin cuci, pendingin ruangan, lemari es dan sebagainya. Pada elektronik rata-rata menggunaka fuzzy logic dalam mekanisme kerjanya. H. Penerapan system pakar di bidang manufacture
Manufaktur di definisikan sebagai urutan-urutan kegiatan yang saling berhubungan meliputi perancangan, perencanaan, pemilihan material, produksi, pengontrolan kualitas, menajemen serta pemasaran produk.
Contoh Sistem Pakar yang Sudah Ada
Contohnya seperti robot asimo yang dibuat oleh perusahaan otomotif berlabel Honda. Robot yang diciptakan perusahaan ini suatu bentuk implementasi dari sistem pakar. Salah satu tujuan pembangunan proyek ini adalah membangun robot yang pada masa mendatang dapat membantu manusia dalam mengerjakan tugas sehari-hari. Asimo dirancang dengan sangat canggih menyerupai tingkah laku manusia. Asimo yang terakhir diciptakan dapat membantu tugas manusia dalam beberapa bentuk. Asimo dapat membuatkan minuman. Asimo juga dapat mengisi baterai sendiri, asimo akan men-charge dirinya jika baterai mulai lemah. Asimo yang lain akan meneruskan tugasnya secara bergantian.
Asimo terbaru juga sudah deprogram untuk proses sopan santun. Pada saat berpapasan dengan manusia pada jalan yang sempit, asimo akan mempersilakan manusia berjalan terlebih dahulu. Teknologi canggih lagi dari asimo adalah asimo dapat berjalan pada bidang yang miring dan menyeimbangkan dirinya.Sehingga pada saat membawa suatu barang pada bidang miring asimo dapat menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh.
Keuntungan Sistem Pakar
Keuntungan dari penerapan sistem pakar, yaitu:
- Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
- Meningkatkannya produktivitas kerja.
- Menghemat waktu dalam penyelesaian masalah.
- Memberikan penyederhanaan solusi dalam penanganan kasus.
- Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
Referensi
HYPERLINK "https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar" https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
HYPERLINK "http://seputarti.com/sistem-pakar/komponen-utama-sistem-pakar.html" http://seputarti.com/sistem-pakar/komponen-utama-sistem-pakar.html
HYPERLINK "http://unique88blogger.blogspot.co.id/2011/03/aplikasi-penerapan-sistem-pakar-dalam.html" http://unique88blogger.blogspot.co.id/2011/03/aplikasi-penerapan-sistem-pakar-dalam.html
HYPERLINK "http://arminmartajasa.blogspot.com/2016/02/belajar-sistem-pakar-contoh-aplikasi-skripsi.html" http://arminmartajasa.blogspot.com/2016/02/belajar-sistem-pakar-contoh-aplikasi-skripsi.html
Jumat, 18 November 2016
Minggu, 13 November 2016
Membuat garis pada OpenGL
OpenGL adalah kumpulan standard API (Application Programming Interface) yang menghubungkan software dengan hardware grafis untuk menampilkan gambar 2D dan 3D. Intinya OpenGL itu adalah kumpulan library untuk mengakses hardware (GL= graphical library).
Dibawah ini adalah kumpulan penjelasan dan program OpenGL
Penjelasan Program
Masuk
OpenGL
Masuk
Program Garis OpenGL
Masuk
Hasil output garis diagonal, vertikal, dan horizontal.
Dibawah ini adalah kumpulan penjelasan dan program OpenGL
Penjelasan Program
Masuk
OpenGL
Masuk
Program Garis OpenGL
Masuk
Hasil output garis diagonal, vertikal, dan horizontal.
Jumat, 28 Oktober 2016
Konsep dan Metodologi Teknologi Sistem Cerdas
KONSEP TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
Teknologi Sistem Cerdas adalah suatu kecerdasan
yang dibuat dari beberapa ahli menggunakan teknologi system atau bisa juga
disebut kecerdasan buatan, contohnya seperti computer/mesin. System ini dibuat
bertujuan untuk membuat suatu pekerjaan menjadi mudah dalam menyelesaikan suatu
masalah, karena teknologi ini menyerupai system kecerdasan otak manusia.
Teknologi ini sangat berguna bagi manusia, apalagi kita berada di zaman yang
modern ini yang sudah bergantung pada teknologi.
METODOLOGI TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
Metode adalah suatu cara atau proses yang
harus dilakukan agar bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang kita inginkan.
Metodologi teknologi system cerdas yang bisa disebut juga AI
(Artifical Intelligence) yaitu suatu kecerdasan buatan dari computer yang dapat
berfikir layaknya seperti manusia untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit
untuk dikerjakan manusia, tugas ini bisa dikerjakan juga oleh manusia tetapi
membutuhkan cukup kepintaran diatas rata-rata. Konsep ini juga tidak terlalu
disepakati para ahli karena tidak ada batasan kepintaran seperti apakah yang
dibutuhkan sistem ini. Pada intinya perangkat lunak ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas yang pemecahan masalahnya mirip penalaran manusia pada
umunya.
Referensi:
Rabu, 11 Mei 2016
Aplication Service Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari
praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi
Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi.
Istilah "perpustakaan" digunakan karena ASL disajikan sebagai satu
set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini
dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia
dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.
ASL erat terkait dengan
kerangka kerja ITIL (IT Service Management) dan BiSL (Manajemen Informasi dan
Manajemen Fungsional) dan Capability Maturity Model (CMM). Kerangka ASL
dikembangkan karena ITIL, dipeluk oleh departemen infrastruktur TI, terbukti
tidak memadai untuk Manajemen Aplikasi: pada waktu itu, ITIL tidak memiliki
pedoman khusus untuk aplikasi desain, pengembangan, pemeliharaan dan dukungan.
versi ITIL baru, terutama V3, semakin membahas Pengembangan Aplikasi dan
Aplikasi Manajemen domain; ASL BiSL Foundation telah menerbitkan sebuah kertas
putih membandingkan ITIL v3 dan ASL.
ASL dikembangkan pada
akhir tahun sembilan puluhan di Belanda, awalnya sebagai model R2C proprietary,
yang berkembang menjadi ASL pada tahun 2000. Pada tahun 2001 itu disumbangkan
oleh IT Service Provider PinkRoccade ke ASL Foundation, sekarang ASL BiSL
Foundation. Versi ASL2 diterbitkan pada tahun 2009.
Cakupan ASL
ASL2 ini dimaksudkan untuk
mendukung Manajemen Aplikasi dengan menyediakan alat-alat. Dua kategori utama
bantu didefinisikan:
Deskripsi dari proses untuk Manajemen Aplikasi. Ditambah penggunaan praktek-praktek terbaik
terminologi standar, menghindari perangkap berbicara tentang topik yang berbeda saat menggunakan kata-kata yang sama.
Tujuan dari ASL adalah untuk membantu dalam profesionalisasi Manajemen Aplikasi.
Ada 4 proses dalam cluster Dukungan Aplikasi. Proses dalam cluster Organisasi Layanan mendukung penggunaan sehari-hari dari sistem informasi. Proses dalam cluster ini adalah:
1.Use Support
2.Configuration Management
3.IT Operation Management
4.Continuity Management
Deskripsi dari proses untuk Manajemen Aplikasi. Ditambah penggunaan praktek-praktek terbaik
terminologi standar, menghindari perangkap berbicara tentang topik yang berbeda saat menggunakan kata-kata yang sama.
Tujuan dari ASL adalah untuk membantu dalam profesionalisasi Manajemen Aplikasi.
Ada 4 proses dalam cluster Dukungan Aplikasi. Proses dalam cluster Organisasi Layanan mendukung penggunaan sehari-hari dari sistem informasi. Proses dalam cluster ini adalah:
1.Use Support
2.Configuration Management
3.IT Operation Management
4.Continuity Management
Framework
ASL
Proses dalam rangka ASL dapat dibagi sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah sudut pendekatan 'layanan' atau 'aplikasi'?
2. Apakah proses operasional, taktis atau strategis terlibat?
aplikasi manajemen digambarkan sebagai manajemen pemeliharaan, peningkatan dan
renovasi aplikasi dengan cara suara-ekonomi bisnis. Itu Prinsip kunci di sini adalah untuk mendukung proses bisnis menggunakan sistem informasi untuk siklus hidup dari proses bisnis. Dua sudut pandang penting dapat dibedakan di sini:
Yang pertama adalah perspektif 'mendukung proses bisnis menggunakan sistem informasi'. Ini berarti menjaga aplikasi dan berjalan dan memastikan bahwa mereka mendukung organisasi kegiatan sehari-hari. Secara praktis, ini melibatkan menyediakan layanan terus menerus dengan membuat perusahaan kesepakatan tentang tingkat layanan dan memulihkan tingkat layanan yang disepakati secepat mungkin jika penyimpangan ditetapkan; menciptakan tingkat tinggi aksesibilitas bagi pertanyaan dan komentar dari klien tentang layanan; mencegah gangguan dan memfasilitasi layanan baru dengan menanggapi sebagai layanan ICT
Proses dalam rangka ASL dapat dibagi sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah sudut pendekatan 'layanan' atau 'aplikasi'?
2. Apakah proses operasional, taktis atau strategis terlibat?
aplikasi manajemen digambarkan sebagai manajemen pemeliharaan, peningkatan dan
renovasi aplikasi dengan cara suara-ekonomi bisnis. Itu Prinsip kunci di sini adalah untuk mendukung proses bisnis menggunakan sistem informasi untuk siklus hidup dari proses bisnis. Dua sudut pandang penting dapat dibedakan di sini:
Yang pertama adalah perspektif 'mendukung proses bisnis menggunakan sistem informasi'. Ini berarti menjaga aplikasi dan berjalan dan memastikan bahwa mereka mendukung organisasi kegiatan sehari-hari. Secara praktis, ini melibatkan menyediakan layanan terus menerus dengan membuat perusahaan kesepakatan tentang tingkat layanan dan memulihkan tingkat layanan yang disepakati secepat mungkin jika penyimpangan ditetapkan; menciptakan tingkat tinggi aksesibilitas bagi pertanyaan dan komentar dari klien tentang layanan; mencegah gangguan dan memfasilitasi layanan baru dengan menanggapi sebagai layanan ICT
penyedia dalam waktu
yang baik. Fokusnya adalah karena pada layanan, layanan yang disediakan dan
yang (bersama-sama dengan manajemen infrastruktur) memfasilitasi penggunaan
aplikasi. Dalam hal ini biaya umum jumlah 10 - 20% dari biaya keseluruhan
manajemen aplikasi. Sudut pandang kedua adalah 'siklus hidup proses bisnis'.
Organisasi berkembang, lingkungan dan pasar berubah. Untuk terus berfungsi
secara optimal, sistem informasi pendukung harus tumbuh dengan organisasi. Ini
melibatkan meningkatkan aplikasi untuk saat ini dan masa depan teknis dan
persyaratan fungsional. Proses aplikasi yang berhubungan umumnya account untuk
sebagian besar biaya manajemen aplikasi. Kita dapat membedakan proses
operasional, taktis dan strategis di kedua daerah. Hal ini menyebabkan mengilustrasikan
kerangka ASL. Lingkaran dan persegi panjang di tengah masing-masing mewakili cluster
proses. Tiga tingkat dibedakan: operasional, taktis dan strategis. Tingkat
operasional mengakui dua kelompok proses:
1.'pemeliharaan' dari
aplikasi: proses yang memastikan ketersediaan optimum aplikasi saat ini sedang
digunakan untuk mendukung proses bisnis dengan minimal sumber daya dan gangguan
dalam operasi.
2.'tambahan / renovasi'
aplikasi: proses yang beradaptasi aplikasi dengan keinginan baru dan persyaratan
dalam menanggapi perubahan organisasi dan lingkungannya. yang diperlukan penyesuaian
dilakukan terhadap perangkat lunak, model data dan dokumentasi. 14 Thn kemudi
tingkat taktis terdiri dari proses manajemen secara keseluruhan. Proses ini
menyediakan untuk kemudi kolektif dari proses operasional untuk 'layanan' di
satu sisi dan 'aplikasi' pada lain. Baik di tingkat operasional strategis dan
menyediakan proses manajemen. masa depan dan sehari-hari realitas demikian
dijamin dalam proses ini. Tingkat strategis direktif juga membedakan dua
kelompok proses, berdasarkan pembagian ke dalam 'Angle layanan' dan 'sudut
aplikasi'. Pada hari ini membuat layanan dan penyedia layanan yang lebih fleksibel,
penyedia layanan hari ini (untuk kedua layanan operasional dan sistem perangkat
tambahan) tidak tentu selamanya penyedia layanan. Ada banyak sekali alasan
mengapa tugas-tugas ini juga bisa menjadi dilakukan oleh penyedia layanan lain.
Persaingan antara penyedia layanan mengenai layanan dipasok meningkat.
Memisahkan dua sudut memungkinkan untuk membuat pilihan individu untuk
masing-masing daerah.
Cluster proses di
tingkat strategis adalah:
1.Organisasi Manajemen Siklus (OCM): proses yang bertujuan untuk mengembangkan visi masa depan organisasi jasa ICT dan menerjemahkan visi yang menjadi kebijakan untuk pembaruan nya.
1.Organisasi Manajemen Siklus (OCM): proses yang bertujuan untuk mengembangkan visi masa depan organisasi jasa ICT dan menerjemahkan visi yang menjadi kebijakan untuk pembaruan nya.
2.Aplikasi Cycle
Management (ACM): proses yang berfungsi untuk membentuk strategi jangka panjang
untuk berbagai aplikasi yang sesuai dalam keseluruhan penyediaan informasi
organisasi dalam kaitannya kebijakan jangka panjang organisasi.
Framework CMM (Software Maintenance Maturity Model)
Software
Maintenance
CMM
adalah model pembangunan atau pengembangan yang dipakai setelah terjadinya
pengumpulan data dari sebuah organisasi tertentu. CMM ini merupakan tingkatan
formal, syarat dan pengoptimalisasian terhadap proses-proses, dari sejumlah
latihan untuk menyusun langkah-langkah, untuk menangani satuan hasil, dan
mengaktifkan optimalisasi proses-proses.
Aspek
Kegiatan Maintenance & Maintenance Activity
Ketika CMM diaplikasikan kedalam sebuah Proses Pembangunan Software yg berjalan, CMM menyediakan sebuah pendekatan yang berguna untuk meningkatkan efektifitas terhadap proses yg berjalan tersebut. CMM juga dipakai sebagai model umum untuk meningkatkan bisnis proses sebuah organisasi pada berbagai area berbeda, seperti: software engineering, project management, system engineering,software maintenance, risk management, IT, pelayanan, bisnis proses secara umum, dan cocok untuk melihat sebuah hasil akhir dari sebuah kebutuhan.
Ketika CMM diaplikasikan kedalam sebuah Proses Pembangunan Software yg berjalan, CMM menyediakan sebuah pendekatan yang berguna untuk meningkatkan efektifitas terhadap proses yg berjalan tersebut. CMM juga dipakai sebagai model umum untuk meningkatkan bisnis proses sebuah organisasi pada berbagai area berbeda, seperti: software engineering, project management, system engineering,software maintenance, risk management, IT, pelayanan, bisnis proses secara umum, dan cocok untuk melihat sebuah hasil akhir dari sebuah kebutuhan.
Teknik-teknik
Maintenance
Maturity Model merupakan kumpulan dari level-level terstruktur yang mendefinisikan tingkat baik/buruk perilaku, percobaan/pelatihan, dan proses dari organisasi. Maturity Model dapat terdiri atas:
Maturity Model merupakan kumpulan dari level-level terstruktur yang mendefinisikan tingkat baik/buruk perilaku, percobaan/pelatihan, dan proses dari organisasi. Maturity Model dapat terdiri atas:
1.Sebuah lokasi untuk
memulai
2.Keuntungan dari pengalaman organisasi
3.Bahasa umum dan Penyebaran visi organisasi
4.Framework untuk memilah prioritas aksi-aksi
Sebuah teknik yang mendefinisikan kemajuan apa yang berarti pada organisasi. Maturity Model dapat juga dipakai sebagi sebuah ‘benchmark’ untuk perbandingan dan untuk mendapatkan pemahaman umum. Contoh: Pada proses pemilihan kontraktor software developer.
2.Keuntungan dari pengalaman organisasi
3.Bahasa umum dan Penyebaran visi organisasi
4.Framework untuk memilah prioritas aksi-aksi
Sebuah teknik yang mendefinisikan kemajuan apa yang berarti pada organisasi. Maturity Model dapat juga dipakai sebagi sebuah ‘benchmark’ untuk perbandingan dan untuk mendapatkan pemahaman umum. Contoh: Pada proses pemilihan kontraktor software developer.
APA ITU COBIT ?
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan
sekumpulan dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang
dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk menjembatani
pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan-permasalahan
teknis. COBIT dikembangkan oleh IT governance Institute (ITGI) yang merupakan
bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Menurut
Campbell COBIT merupakan suatu cara untuk menerapkan IT governance. COBIT
berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan
dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa
panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri
dari seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi, dirancang
untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance Institute Control
Objectives for Information and related Technology (COBIT, saat ini edisi ke-4)
adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat
membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara
risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT
dan sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu
COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998
yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang
berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih mengarah kepada IT
governance. COBIT terdiri dari 4 domain, yaitu: • Planning &
Organization • Acquisition & Implementation • Delivery & Support
• Monitoring & Evalution Kerangka kerja COBIT Menurut Campbell dalam
hirarki COBIT terdapat 4 domain COBIT yang terbagi menjadi 34 proses dan 318
control objectives, serta 1547 control practitices. Dalam setiap domain dan
proses di dalamnya tersedia pula panduan manajemen, panduan audit, dan
ringkasan bagi pihak eksekutif Adapun kerangka kerja COBIT secara keseluruhan
terdiri atas arahan sebagai berikut: • Control Obejctives: terdiri atas 4
tujuan pengendalian tingkat tinggi yang tercermin dalam 4 domain. • Audit
guidelines: berisi 318 tujuan pengendalian bersifat rinci • Management
guidelinesL berisi arahan, baik secara umum dan spesifik mengenai hal-hal yang
menyangkut kebutuhan manajemen. Secara garis besar dapat memberikan
jawaban mengenai: o Apa saja indikator untuk mencapai hasil kinerja yang baik?
o Faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai sukses? o
Apa resiko yang mungkin muncul bila tidak mencapai sasaran? Disamping itu,
dalam kerangka kerja COBIT juga memasukkan bagian-bagian seperti : •
Maturity models: untuk menilai tahap maturity IT dalam skala 0-5 •
Critical Success Factors (CSFs): arahan implementasi bagi manajemen dalam
melakukan pengendalian atas proses IT. • Key Goal
Indicatirs (KGIs): berisi mengenai arahan kinerja proses-proses IT sehubungan
dengan kebutuhan bisnis. • Key Performance
Indicators (KPIs): kinerja proses-proses IT sehubungan dengan sasaran/tujuan
proses.
Sumber :
http://pujidesi.wordpress.com/2011/05/03/pengertian-cobit/
Rabu, 13 April 2016
CONTOH TEKNOLOGI ATAU SISTEM YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN LAYANAN SI
Seperti
yang kita tahu seperti perusahaan
ojek online. Bagian dari kesuksesan ojek
online adalah kemampuan menyediakan standar layanan berkualitas tinggi untuk
bersaing dengan menggunakan teknologi yang lebih maju dari yang lain untuk
memudahkan konsumen. Kesuksesan ojek
online juga juga
tidak lepas dari peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
(SITI)
untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan terhadap konsumen,
yang membuat jasa Ojek online lebih unggul dari
yang lain. Ojek online telah memiliki susunan organisasi
yang menyertakan CIO
sebagai salah satu pemegang kebijakan strategis di
perusahaan. Seperti contohnya informasi rute perjalanan, kondisi jalan, dan masih banyak lagi melalui layanan ini.
INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LITERATURE
Sebelum
menjelaskan sedikit tentang domain-domain proses dalam ITIL saya akan
menjelaskan lebih dulu pengertiannya. ITIL singkatan dari Information
Technology Infrastructure Literature, yang merupakan best practice framework
dalam mengelola teknologi informasi berbasis layanan. Nama ITIL dan IT
Infrastructure Literature merupakan merek dagang terdaftar dari Office of
Government Commerce (OGC) Britania Raya.
ITIL
memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar
cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala
jenis organisasi (TI).
Walaupun
dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada
pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling
dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service
Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support
(Dukungan Layanan).
Dalam
versi terbaru adalah versi 3. Perubahan mendasar pada versi ini terletak dari
sudut pandang pengelolaan IT, dimana pada versi 2 ITIL mengelola layanan
sebagai sekumpulan proses dan fungsi sementara dalam ITIL versi 3 layanan
sebagai sebuah lifecycle / daur hidup.
Sumber : http://aisyahoctav.weebly.com/
Selasa, 12 April 2016
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
Menurut
saya arti dari layanan itu layanan itu bisa di umpamakan menjadi Layanan
perihal atau cara melayani yaitu
secara jelasnya adalah bahwa suatu yang saya sebut tadi pelayanan atau hal-hal
yang Manajemen Layanan Sistem Informasi sajikan untuk
suatu metode pengelolaan system informasi(SI) yang
secara filosofis akan
terpusat pada perspektif konsumen layanan SI terhadap
urusan perusahaan.
Didalamnya
terdapat konsep-konsep dasar yang saya tahu seperti konsep dasar keprilakuan,
teknis, bisnis, dan manjerial termasuk mengenai berbagai macam komponen dan
pelayanan peranan sistem informasi.
Manajemen Layanan Sistem Informasi berfokus pada
proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang
sama
dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan
proses.
Untuk
cara disiplin ini tidak memedulikan detail
penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail
teknis suatu sistem yang dikelola,
melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas
yang
terkait dengan system informasi dan interaksi antara personel teknis
TI dengan pengguna teknologi informasi.
Untuk
perkembangan dalam manajemen untuk era
saat ini sangat diperlukan untuk mengorganisir,
mengatur, merencanakan,
serta mengontrol suatu instansi/perusahaan/organisasi,
dengan tujuan agar tercapai cita-cita dari instansi/perusahaan/organisasi tersebut.
Dan
layanan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
berlangsung dalam interaksi dengan orang
atau mesin fisik dan yang memberikan kepuasan konsumen adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas
orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas,
istilah system informasi yang
sering digunakan merujuk kepada interaksi antara
orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Sumber : Internet & sebagian kecil pendapat saya.
Sabtu, 09 Januari 2016
Desain dan Struktur Organisasi
Tugas 3 Kelompok (softskill)
A. Dimensi Struktur Organisasi
Empat
desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian
departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para
peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai
hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya.
Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan
kerumitan.
1.Formalisasi
Formalisasi
mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan
dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan
memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di
dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka
semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari
spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian
departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
2.Sentralisasi
Sentralisasi
merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana
kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan
sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin
tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit
kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar
penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin
luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
3.Kerumitan
Kerumitan
(complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah
pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.
B. Departementalisasi
Departementalisasi
adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa
bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1.
Fungsi
2.
Produk atau jasa
3.
Wilayah
4.
Langganan
5.
Proses atau peralatan
6.
Waktu
7.
Pelayanan
8.
Alpa-numeral
9.
Proyek atau matriks
Departementalisasi
fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan
sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini
barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar
departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa
pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan
efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan
pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan
fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan
konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas
yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi
Divisional :Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas
dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung
jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi
produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai
teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu
dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar
wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut
depertementalisasi daerah , regional atau geografis ,adalah pengelompokkan
kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana
satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.
C. Model-Model Desain Organisasi
Pada
penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain
organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
1.
Desain Organisasi Mekanistik.
Proses
kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Proses
motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan
takut dan sanksi. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses
interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan
dan metode departemental. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas,
keputusan Relatif. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original,
tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok. Proses kendali dipusatkan dan
menekankan upaya memperhalus kesalahan.
2.
Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses
kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan
dan bawahan dalam segala persoalan. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi
melalui metode Partisipasi. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa
sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke
bawah dan kesamping.
Proses
interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental. Proses pengambilan keputusan
dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok. Proses penyusunan
tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang
tinggi dan realistis. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan
menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain
organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara
terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik
atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di
dalamnya.
D.Impikasi Manajerial Desain dan
Struktur Organisasi
Dapat
menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi,
karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang
menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan
kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa
diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.
E. Daftar Pustaka
PERGAULAN REMAJA YANG BAIK
Tugas Penulisan (softskill)
PERGAULAN REMAJA YANG BAIK
Assalamualaikum. Saya ingin memberikan pendapat dan pengalaman dengan apa yang saya lihat dan alami seputar pergaulan dikalangan remaja saat ini. Saya awali dengan perilaku remaja yang dinilai sangat bebas dalam bergaul apalagi didaerah kota-kota megapolitan. Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang tidak sehat di lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja ataupun anak-anak yang baru masuk masa pubertas.Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan yang baik yang sehat sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan kurang baik atau kurang sehat.
Dalam hal ini Peran orang-orang
disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orang
tua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik , di sekolah
guru juga membantu pembentukan karakter siswa.Lingkungan adalah salah satu
penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang,karena remaja itu banyak
menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka
lebih banyak berinterkasi sosial dengan lingkungan umum.
Remaja yang merasa bahagia akan bergaul
dengan baik juga,adanya wujud perhatian dan kasih sayang sangatlah penting
karena kurangnya perhatian dan kasih sayang maka remaja akan bisa terjerumus
dalam pergaulan tidak sehat,perhatian dan kasih sayang itu tentunya berasal
dari orang tua dahulu ataupun keluarga dekat dan selanjutnya berasal dari
teman-teman sepermainannya.
Remaja yang terjerumus dalam pergaulan
freesexs, narkoba, minum minuman keras biasanya karena tidak memperoleh kasih
sayang dan perhatian terutama dari keluarga dan kebetulan remaja tersebut
mendapatkannya di suatu komunitas tertentu dipergaulan yang kurang baik tetapi
dia bisa diterima di komunitas tersebut apa adanya karena biasanya aturannya
longgar apa aja diperbolehkan sehingga dia merasa nyaman dikomunitas tersebut.
Remaja itu akan menjauhi pergaulan bebas
apabila dia sudah merasa bahagia dengan semua perhatian dan kasih sayang yang
dia terima dari orang-orang terdekat,sehingga dia tidak punya waktu lagi untuk
mencari kenyamanan dtempat lain dengan cara-cara yang secara tidak langsung
akan membuat dia salah jalan hidup.
Karena
Apabila remaja-remaja telah masuk ke lingkungan yang salah biasanya bila
ditarik ke lingkungan keluarga akan susah karena mereka masih sangat merasa
nyaman dengan hal-hal yang baru mereka rasakan. Jadi sebelum terlibat lebih dalam
harus diantisipasi dengan pemberian cinta kasih sayang dan perhatian yang cukup
sehingga dia tidak mencari diluar dengan cara cara kurang baik. Lingkungan juga
memberikan kontribusi yang signifikan atau sangat berpengaruh, oleh karena itu
butuh peran orang tua dan sekolah dalam hal pengawasan. Karena yang namanya
remaja masih labil suasana hati yang mudah berubah ubah sehingga butuh
didampingi dan diawasi karena mereka masih mencari jati diri mereka.Dalam perjalanan mencari jati diri inilah
hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan bebas sangatlah rawan.
Cara yang
paling mudah untuk mengetahui keadaan pergaulan remaja ialah dengan cara
mengenal teman temannya, siapa sih temannya dan latar belakangnya bagaimana,
rumahnya dimana dan tempat berkumpulnya dimana. Ini bisa diketahui apabila ada
pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak misalnya anak bila akan
bepergian akan pamit dan memberitahukan akan kemana dan pulang jam berapa,
apabila ada komunikasi yang baik maka akan terdeteksi anaknya dimana. Ada juga
anak yang berbohong untuk menutupi kepentingan apabila dia jujur tidak mendapat
ijin dari orang tua. Tetapi pengawasan juga jangan terlalu ketat supaya anak
belajar diberi kepercayaan sehingga dia belajar diberi tanggung jawab dari
keputusan atau kesepakatan yang telah diambil. Biarkan anak remaja bisa bergaul
secara normal dengan teman temannya, orang tua cukup mengawasi dari jauh saja
dan apabila terjadi penyimpangan barulah orang tua menegur anak-anak tersebut.Bila penyimpangannya masih kecil mulai lah
menegur dengan halus agar remaja pun merasa dihargai.
Tidak semua remaja seberuntung remaja
lainnya karena tumbuh dalam keluarga yang kurang perhatian karena jumlah
anaknya terlalu banyak, orang tuanya broken home, faktor ekonomi, kedua orang
tuannya sibuk bekerja bisa mencukupi materi tetapi kurang bisa memberi
perhatian. Untuk remaja ini bisa mendapatkan perhatian dari orang lain asal
selektif misalnya di kegiatan kegiatan yang positif selain untuk sarana bergaul
juga bahkan bisa ke arah prestasi. Intinya meskipun tidak mendapat cukup
perhatian dari lingkungan keluarga tetapi tetap berusaha untuk mencari
pergaulan di kegiatan yang positif bisa juga di kegiatan keagamaan.
Demikian menurut saya dan juga dengan mengambil sebagian dari Internet tentang
pergaulan remaja masa kini. Maaf bila ada salah kata. Waalaikumsalam.
Langganan:
Postingan (Atom)